Sunday, December 26, 2010

Perlawanan Raja karang tamiang

Sejak di mulainya Peperangan Oleh Belanda peperangan Frontal terhadap tamiang, kerajaan Bendarhara lah yg menjadi sasaran utama Belanda.daerah ini secara terus menerus di kepung oleh Belanda sejak peperangan di mulai,Betapa tidak sejak oktober 1865 T Sulung telah menyerah kalah Kepada Belanda & Bergabung dengan Langkat.di samping itu sejak 1874 T Muda Cik daerah Perwalian sungai Iyu pernah melakukan Perjanjian dengan Belanda,sampai Belanda Menyerang Tamiang.Perjanjian tersebut oleh T Muda cik tidak pernah di Batalkan & di Samping itu ia selalu di desak agar kerajaan Bendahara melepaskan daerah perwalian sungai iyu berdiri sendiri tanpa pengaruh Bendahara.

Barulah daerah Kerajaan Bendahara dapat di taklukan oleh Belanda setelah mereka berhasil menghancurkan benteng Terakhir di Lubuk Batil & Tumpuk Tengoh.setelah kedua Belah Pihak jatuh Korban bukan Kepalang tanggung ketika itu,yaitu pada tanggal 2 April 1893 bertepatan dgn 16 Ramadhan 1315 H. Takluknya kerajaan Bendahara kepada Belanda Membuat Raja Maan dari kejuruan Muda ikut menyerah kepada Belanda,Raja Maan meminta Hal ini di sampaikan melalui R Sulung kpd Belanda. di Pihak kerajaan Karang yg di Pimpin oleh Raja ben Raja & Putranya T Raja silang menjadi Murka,maka dlm musyawarah Menasah Alur Bemban di Hadiri Juga Oleh Panglima T Mamat dari Aceh Mengambil keputusan :

  1. Raja Maan harus di Beri Ganjaran
  2. Perang Tamiang Melawan Belanda di Pimpin Oleh T Raja Silang
  3. Mulai dari Alur Bemban meyelusuri kanan mudik sungai tamiang di tempatkan benteng – benteng Perlawanan Rakyat di Bawah Pimpinan Panglima Perang masing – masing
  4. Setiap Kapal Sekoci milik Belanda Harus di Musnahkan.

Raja Maan Menjadi utusan Controleur Sieberg dari seruway,untuk mengadakan perundingan,Raja Maan di Dampingin Oleh Dt Hakim-Dt Tandil dan Raja Hitam yg merupakan adik kandung dari Raja Maan.ketika rombongan ini berada di atas sungai kampung air tenang,Pang Badal Salah Satu Panglima dari Nyak Mamat dengan Rasa Dendam yang telah Berkepanjangan memerintahkan anak buahnya untuk menembakin perahu tersebut,Raja Maan, Dt Hakim & Raja Hitam akhirnya Tewas dalam Insiden tersebut.atas sikap yg tidak kesatria dari Pang Badal,T Raja Silang Merasa Sangat Kecewa & Meminta Panglima T Nyak Mamat Meninggalkan Tamiang. Atas insiden tersebut Belanda Tidak Mengakui Lagi Kekuasaan Raja Ben Raja & Raja Silang Silang serta Keluarganya tidak memiliki Hak Lagi Atas Kerajaan Karang.T Raja sudah mengambil keputusan Musyawarah ” Alur Bemban” & tidak Perduli terhadap keputusan Belanda tersebut yg tidak mengakui Kekuasaanya, & Menyerahkan kekuasaannya sebagai kepala Pemerintahan, Kepada Kejuran Tandil seorang Saudagar Asal Bangsawan Serdang.lalu ia mengundang raja Nyak Mud dari Tanjung Mancang Ke Paya Awee dan Dalam Pertemuan dgn Raja Nyak Mud tersebut di Bicarakan tentang kematian Raja Maan, suatu hal yg biasa dlm Perjuangan.Kesepakatan kedua Raja raja ini pun tercapai, bahwa perlawanan terhadap Belanda akan tetap di teruskan,maka atas persetujuan kedua Belah Pihak,Raja Nyak Mud di Beri Pangkat Raja Muda Negeri Tamiang Tamiang Hulu ( Kejuruan Muda ) Berpusat di Tanjung Mancang.Meneruskan Pemerintahan Kejuruan Muda & Berdampingan dgn Kaum Pejuang.di Pihak Belanda,Mengesahkan Raja Husin menjadi Mangku Raja.

Setelah kerajaan di sekitar Karang di taklukan Oleh Belanda ( Bendahara & Kejuruan Muda ) tapi sebaliknya,Raja Ben Raja beserta putera Mahkotanya T Raja Silang,tetap tidak mau menyerah bahkan terus mengadakan perlawanan kepada Belanda.pada tanggal 19 juli 1893.tanjung Sementok di serang & Binasa,counstroleur Sieberg mengirimkan utusannya kepada Raja Ben Raja mengharapkan agar mereka bersedia memenuhi undangan untuk datang ke seruway melakukan Perundingan,pada tanggal 12 agustus 1893 Raja Ben Raja mengadakan Musyawarah dengan Para Datuk & Panglimanya atas undangan tersebut.dan memutuskan untuk tidak hadir ke seruway.setalah itu kerajaan karang menempatkan panglimanya mulai dari Alur Bemban menyelusuri kanan mudik sungai Tamiang hingga Air Tenang dan memerintahkan menembak setiap sekoci Belanda yang melewati daerah tersebut,pada tgl 23 Agustus 1893 Raja Silang mengadakan musyawarah di alur bemban bersama Panglima Cut mamat dari Perlak yang mana keputusan yang diambil tetap meneruskan perlawanan & Menghukum Raja Maan yang telah menyerah ke seruway. Tgl 27 Agustus 1893 Controleur Sieberg mengutus raja Maan ke air tenang untuk menemui Raja Ben Radja & Raja Silang.

Pihak Belanda Mengerahkan Segala Kekuatan untuk dapat membendung Perlawanan T Raja Silang,tetapi selalu gagal,Penyerangan & Patroli setiap hari di lakukan Oleh Belanda.pd tanggal 23 September 1874 dengan kekuatan yang cukup Besar Militer Belanda Menyerang Benteng Pertahanan Raja Silang di Paya Kelubi,tempat di mana gugurlah mertua raja silang beserta Laskar-laskar Lainnya.

Pada Tanggal 13 Oktober 1893,Raja silang Mengutus Panglima Perak Menemui Raja Nyak Mud di Tanjung Mancang,karena telah tersebar kabar kepada Raja Silang,bahwasannya terjalin hubungan secara tersembunyi antara Raja Nyak Mud dengan Raja Husin Mangku Raja Kejuruan Muda di Seruway.

Terjadilah perdebatan yang panjang hingga menewaskan Dt Panglima Perak.kejadian ini Mengakibatkan Putusnya Hubungan Raja Nyak Mud dengan T Raja Silang yg telah di ikrarkan di Paya Awe.dalam Bulan November berikutnya datanglah Bantuan Belanda di Bawa Oleh Raja Husin- T Sulung Laut dari Seruway ke Tanjung Mancang menemui Raja Nyak Mud yg secara kebetulan dalam keadaan terancam dari pihak Pejuang.Raja Umar, adik dari Raja silang beserta anak Buahnya menyerang tanjung Mancang tetepi dapat di pukul Mundur Oleh T Nyak Mud & Anak Buahnya. Selang beberapa hari Raja Nyak Mud mengadakan serangan ke sungai kanan ke daerah pertahanan Raja Umar,raja umar melarikan diri ke Bukit Panjang,akibatnya seluruh rumah Penduduk di kampung sungai kanan di bakar oleh Pasukan Raja Nyak Mud.

Sembari Melakukan Pelarian,raja Umar tetap melakukan perlawanan,salah satunya melakukan Bumi Hangus Rumah Penduduk yang Menjadi Pengikut Kejuruan Tandil yang telah di Angkat oleh Belanda Menjadi Raja Karang.Peristiwa Ini merupakan strategi Politik Adu Domba yang di lakukan Belanda untuk Menaklukan Tamiang.

Pada 9 November 1893 Tengku kejuruan Tandil di tetapkan Oleh Residen Deli untuk mengurus negeri karang.setelah Pengangkatan kejuruan Tandil dan Pengambilan kekuasaan dari Raja Ben Raja, dengan kekuatan 400 orang Prajuritnya,Raja Ben Raja bersama Raja Silang terus Melakukan Perlawanan terhadap belanda hampir setiap hari.pada tanggal 6 Desember 1893 Benteng Raja Silang di serang di Bukit Paja,dekat manyak payed hingga menewaskan Putrinya TENGKU INTAN KEMALA PUTRI,karena tertembak oleh serdadu Belanda.di pihak Belanda menelan Korban sebanyak 24 Orang,dan sebahagian kecil Melarikan diri.Pertempuran terus berlangsung,tepatnya pada tanggal 24 April 1894 dalam satu pertempuran di dekat paja awe,satu opsir & 20 anggotanya tewas sedangkan di pihak Laskar Raja Silang 10 orang jatuh Korban.dalam pertempuran tanggal 17 November 1894 di sekitar Paya Kelubi, Raja Ben Raja yg saat itu sudah sangat Tua beserta Raja Umar terpaksa Menyerah & Mereka di Bawa ke tempat Kediaman Controleur di Seruway.

Tanggal 12 Desember 1894,tibalah di bukit Mangga suatu rombongan yang di Pimpin Oleh T Muda Cik Kejuruan Sungai Iyu untuk mengadakan Pertemuan dengan Raja Silang.atas Jaminan T Muda,Bahwasannya Pertemuan ini untuk Berunding & setelah selesai akan di antarkan kembali & di Jamin tidak akan terjadi apa-apa.setibanya di seruway di hadapan Controleur Sieberg,Pembesar ini meminta supaya T Raja Silang bersedia bekerja sama dengan Belanda.jika ia menerima tawaran tersebut,maka kerajaan Karang akan di kembalikan kepadanya & Segera membebaskan ayahandanya Raja Ben Radja.Raja Silang Segera Menjawab sambil Melirik T Muda ”KAMI ORANG –ORANG PERJUANGAN ADALAH MERDEKA BAGAI BURUNG – BURUNG DI UDARA,OLEH KARENA ITU TIDAK MUNGKIN BISA KERJA SAMA DGN PEMERINTAHAN TUAN.( BELANDA )

Pada tanggal 7 Febuari 1895 Militer Belanda kembali menyerang Paya Kelubi dengan Kekuatan yang cukup besar.Benteng tersebut di pertahankan oleh 20 orang laskar di bawah pimpinan Datuk Laksamana & Datuk Pang Jering.datuk Pang Jering gugur dalam Pertempuran tersebut beserta 15 org anak buahnya.datuk Laksamana Mundur & terus ke Lokop dengan Panglima Tapa dari Gayo.untuk kesekian kalinya Raja Silang di Pangil Oleh Controleur Sieberg untuk Berunding.Raja Silang Menjawab dgn Tak Gentar,Perang Kami ini adalah Perang Suci,Walaupun bagaimana di Paksa,di Hati Kami tetap Memusuhi Penjajah ( Belanda ) .

Akhirnya, Raja Silang bersama Ayahandanya dan saudara-saudaranya di Buang ke Bengkalis ( Riau ) dgn Dasar Keputusan Pemerintah Belanda tgl 12 Oktober 1895 No 02 Dasar art 42.R.R. dlm pembuangan nya Raja Ben Radja Meninggal Dunia.meskipun Raja silang telah di buang,tetapi panglima bawahanya tetap melakukan perlawanan kepada Belanda. Pada Tanggal 22 Juli 1885 Dt Panglima Amat di Marlempang Mengadakan Perlawanan setiap kapal yg lewat mereka serang,beberapa awak kapal tersebut mati.Marlempang di Serang Belanda Panglima Husin & Imam saat Tertangkap,mereka Menjalani Hukuman selama 6 tahun di Batu Bara.tanggal 16 & 17 Juni 1896 Panglima Kadhi & Panglima Udjud dgn kekuatan 60 Orang Anak buahnya,berhasil Membakar Istana Kuta Milik Tengku Kejuruan Tandil yang letaknya Berhadapan dengan Benteng Belanda di Kuala Simpang.

Pada tahun 1897 Laskar Tamiang yg telah bergabung dgn 20 Org Gayo & 120 Orang Aceh di bawah Kendali Panglima Tengku Tapa Melakukan Perlawanan.terjadi Baku tembak antara Opsir Belanda dengan Tengku Tapa disaat Belanda Hendak menuju Manirang,akhirnya Tengku Tapa Mundur hingga ke Batang Ara.Benteng Terakhhir Raja silang ada di Batu Bedulang di Bawah Komando Dt Penghulu Rangai dengan Anak Buahnya yang Berasal dari Serawak.untuk memperkuat Pertahanan Militer Belanda,maka Perairan dan Sungai Tamiang di kawal secara terus menerus oleh sebuah kapal Perang Belanda dengan di Persenjatai sangat Lengkap Yang bernama ” WILHELMINA ”, sejak akhir tahun 1897,sudah tidak terdengar lagi serangan-serangan Laskar Tamiang karena kekuatan militer Belanda telah tersebar di mana-mana,tercatatlah perang tamiang di mulai sejak 27 Januari 1874 – 27 September 1896.Pada tahun 1901 atas PERMINTAAN RAKYATNYA, RAJA SILANG di Bebaskan dari Tawanan Belanda.

2 comments:

  1. Assalamualaikum wr.wb. terima kasih atas informasi berharga dari bapak...saya saat ini sedang mengadakan riset tentang tamiang..saya sendiri berasal dari desa medang ara dan kini menetap di medan..saya sangat berharap bapak berkenan memberikan ilmunya kepada saya perihal sejarah kerajaan karang. Terima kasih banyak pak

    ReplyDelete
  2. Terima kasih kembali pak,utk lebih banyak mengetahui tentang sejarah Aceh & tamiang,bapak bisa baca buku
    1. Tarich Aceh & Nusantara
    2.Aceh Sepanjang Abad
    3.Tussen Deli En Aceh.

    Wassalam.

    ReplyDelete