Wednesday, September 7, 2011

MANGKATNYA PADUKA TENGKU RAJA SILANG

MANGKATNYA PADUKA TENGKU RAJA SILANG

ZELFBESTUURDER LANDSCHAP KARANG,TAMIANG (ATJEH)

Pada hari Jumat pagi,tanggal 13-2-1925, telah berpulang kerahmatullah di Kota Tanjung Karang,Paduka Tengku Raja Silang bergelar Kejuruan Karang

(Zelfbestuurder landschap karang dan wd. Zelfbestuuur Landschap Bandahara Tamiang Atjeh)

dalam Usia 72 tahun disebabkan Penyakit tua. Jenazah di Kebumikan Ke esokan Harinya ( sabtu tanggal 14-2-1925) dengan Upacara kehormatan didalam pekarangan Kediaman beliau di Kampung Jawa Karang. Sejak pagi hari,Ramai Para Pelawat berduyun - duyun datang untuk memberikan Penghormatan yang terakhir ke Kota Tanjung karang, Para Pelayat Setiap memasuki pintu gerbang Kota, mendapatkan Sehelai kain putih yang diikatkan dikepala,Suatu tanda Berkabungnya Seluruh Rakyat Kejuruan Karang atas Berpulangnya T Raja Silang

Para Pelayat Terdiri dari Berbagai Lapisan Masyarakat, Para Pengusaha Perkebunan, Perdagangan Serta Pemimpin dari Kejuruan yang ada di Tamiang,dari pihak Pembesar Negeri Belanda turut hadir Assistent-Resident van Dongen , Controleur F.J. Bruggeman , Mereka Turut Mengikatkan kain Putih di Lengannya Sebagai bentuk rasa Bela sungkawa atas Berpulangnya T Raja Silang.

Sebelum Jenazah di makamkan,dihadapan sebuah Keranda yang di balutkan Kain Sutera Kuning Serta aneka ragam bunga. Datuk Laksamana tampil Sebagai Protokoler Acara Pemakaman & Berbicara di Depan Para Pelayat diantaranya Assistent-Resident “ Hamba Mohon Maaf yang Sebesar Besarnya” ,Menurut Tradisi Leluluhur kita sejak dari Zaman dahulu Kala” Setelah Raja Mangkat, Sebaiknya kita Pilih Terlebih dahulu Siapa Yang Menjadi Pengganti Raja, dan Anak Kandung Almarhum, Yaitu Tengku Muhamad Arifin Akhirnya Terpilih Menggantikan Tengku Raja Silang, Assistent-Resident Van Dongen, menjawab ,” Pemerintah Belanda tidak Keberatan Tengku Muhamad Arifin Sebagai Pemimpin dari Kejuruan Karang,”karena Sebelumnya Gubernur di Kutaraja telah memberikan Restunya kepada Tengku Muhamad Arifin ,akan tetapi Assistent – Resident akan Menunggu Surat ketetapan dari S.P.T.B. Gubernur Jenderal di Bogor.

Datoek Laksamana berunding dengan Datoek Tandil,dari hasil Perundingan mereka,tiba-tiba Datoek Tandil pun,berteriak dengan Kerasnya di Saksikan Oleh Seluruh Rakyat yang Hadir Pada Hari itu,Paduka Seri Tengku Besar Muhammad Arifin telah diangkat menjadi Pengganti almarhum Ayahandanya.Rakyat pun berteriak, Daulat Tuanku! Dan Ampun Tuanku! Masing-masing Sebanyak tiga kali .Setelah penobatan selesai,Kemudian jenazah diangkat oleh Pemuka Agama Islam seperti Para Imam,Khatib dan Ulama, Keranda diletakan diatas sebuah kereta Jenaza Beratap dan Berbalutkan kain kuning,kisaran 1000 ( Seribu) orang turut mengantarkan Jenazah T Raja silang Ke peristirahatannya yang Terakhir.Sesampainya di Perkuburan , Assistent-Resident van Dongen berpidato ,menyampaikan kata sambutan turut Berduka Cita dan Memberikan Penghargaan yang setingi – tinggi Kepada Alm T Raja Silang atas Kecakapan & Keberanian Beliau , Sebagai Seorang Pemimpin,serta Mendoakan Semoga Arwah T Raja Silang mendapatkan tempat yang terbaik Di Sisi Allah SWT Sesuai dengan Amal Ibadah Beliau. Amin

Di Persembahkan Oleh

“ Tengku Muhamad Haris Bin T Indrasyah Bin T Harun Bin Tengku Muhamad Arifin Bin

T engku Raja Silang.